Minggu, 11 September 2016

Sistem Pelat Lantai pada Struktur Beton

Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan dari pelat. Beberapa tipe pelat lantai yang banyak digunakan pada konstruksi diantaranya :

a. Sistem Lantai Flat Slab
Sistem Flat Slab, merupakan pelat beton bertulang yang langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa adanya balok-balok. Biasanya digunakan untuk intensitas beban yang tidak terlalu besar dan bentang yang kecil. Pada daerah kritis di sekitar kolom penumpu, biasanya diberi penebalan (drop panel) untuk memperkuat pelat terhadap gaya geser, pons dan lentur. Flat Slab tanpa diberi kepala kolom (drop panel) disebut flat plate.

b. Sistem Lantai Grid (Waffle System)
Sistem lantai Grid (Waffle system) mempunyai balok-balok yang saling bersilangan dengan jarak yang relatif rapat, dengan pelat atas yang tipis.



 
c. Sistem Pelat dan Balok
Sistem pelat lantai ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu oleh balok-balok monolit, yang umumnya ditempatkan pada jarak 3,0m hingga 6,0 m. Sistem ini banyak dipakai, kokoh dan sering dipakai untuk menunjang sistem pelat lantai yang tidak beraturan.

Senin, 01 Februari 2016

Pondasi Dangkal



Pondasi jenis ini biasanya dilaksanakan pada tanah dengan kedalaman tanah tidak lebih dari 3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas  pondasi. Dengan  kata lain, pondasi ini diterapkan pada tanah yang keras atau stabil yang mendukung struktur bangunan yang tidak terlalu berat dan tinggi, dengan kedalaman tanah keras kurang dari 3 meter. Pondasi dangkal tidak disarankan untuk dilaksanakan pada jenis tanah yang kurang stabil atau memiliki kepadatan tanah yang buruk, seperti tanah bekas rawa/gambut. Bila kondisi memaksa untuk dilaksanakan pada tanah yang kurang stabil, harus diadakan perbaikan tanah terlebih dahulu, dengan sistem memakai cerucup/tiang pancang yang ditanam dibawah pondasi.
Pondasi dangkal terdiri dari:

A. Pondasi Menerus

Pondasi menerus biasanya digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban  dinding atau  kolom  dengan jarak yang dekat dan fungsional kolom  tidak terlalu mendukung beban berat. Pondasi menerus dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Penggunaan bahan pondasi ini biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan atau bahan yang tersedia di daerah setempat. Bahan yang digunakan bisa dari batu kali, batubata atau beton kosong/tanpa tulangan dengan adukan 1 pc : 3 Psr : 3 krl. Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan dapat disalurkan secara merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah keras. Sementara kelemahan pondasi ini, biaya untuk pondasi cukup besar, memakan waktu agak lama dan memerlukan tenaga kerja yang banyak.

B. Pondasi setempat

Pondasi ini dilaksanakan untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah sederhana atau pada titik kolom struktural. Contoh pondasi setempat:
- Pondasi ompak batu kali, dilaksanakan untuk rumah sederhana.
- Pondasi ompak beton, dilaksanakan untuk rumah sederhana, rumah kayu pada rumah tradisional,   dan lain-lain.
- Pondasi plat setempat, jenis pondasi ini dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat atau   haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak   disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk pondasi dalam. Dapat   dilaksanakan pada bangunan hingga dua lantai, tentunya sesuai dengan perhitungan mekanika.

C. Pondasi konstruksi sarang laba-laba.

Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memamfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi  Sarang Laba-Laba dapat dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah. Sedangkan pada tanah dengan daya dukung tinggi, bisa digunakan pada bangunan lebih dari 8 lantai.
Plat beton tipis menerus itu di bagian bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak tipis yang relatif tinggi, sehingga secara menyeluruh berbentuk kotak terbalik. Rib-rib tegak dan kaku tersebut diatur membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan kaku (rigit). Rib-rib tersebut terbuat dari beton bertulang. Sementara rongga yang ada dibawah plat diantara rib-rib diisi dengan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan dengan baik, lapis demi lapis per 20 cm. 

Rabu, 27 Januari 2016

Perawatan Pagar Tembok

Dinding yang terletak di luar ruangan dan langsung terkena hujan serat sinar matahari akan mudah terkena jamur dan lumut. Jamur berupa bintik - bintik hitam, sedangkan lumut hijau merata. Penyebab tumbuhnya jamur dan lumut ialah karena kelembapan yang tinggi pada dinding. Untuk menghilangkannya dapat digunakan kaporit atau pemutih pakaian dan cairan kimia pembasmi jamur.


Berikut ini cara - cara perawatan dinding pada pagar tembok :

1. Bersihkan dengan menyikat jamur dan lumut yang ada pada dinding. Setelah itu, bilas dengan air bersih.

2. Oleskan larutan kaporit atau pemutih pakaian dengan air, kemudian biarkan sekitar 1 jam.

3. Bilas dengan air bersih.

4. Setelah kering, beri cairan pembasmi jamur dan lumut dan oleskan pada dinding. Setelah dibiarkan sekitar 2 - 6 jam, bilas menggunakan air bersih.

5. Setelah kering, dinding diberi cat dasar sebelum dicat dengan cat yang mengandung antijamur dan lumut.

Untuk dinding luar, pilihlah cat yang berbahan dasar lateks, bukan acrylic emulsion karena lebih tahan terhadap perubahan cuaca, terutama iklim yang lembap, sinar matahari yang terik, dan curah hujan tinggi. Cat ini mudah dibersihkan dengan sabun dan tidak menimbulkan bau tertentu.

Sumber: Buku Pagar Untuk Rumah Tinggal.

Mengenal Cat Besi

Cat besi yang ada di pasaran terdapat lima jenis, yaitu cat alkyd sintetik, cat aluminium, cat epoxy, cat duco, dan cat efek.

1. Cat Alkyd Sintetik
 Cat jenis ini kering udara dan mengandung pigmen titanium dioksida serta merupakan jenis cat yang mudah pengaplikasiannya. Di pasaran sangat mudah mendapatkan cat jenis ini. Harganya yang terjangkau dan ketahanannya membuat cat ini lebih sering digunakan untuk mengecat besi. Cat sintetik memiliki beragam gradasi warna gelap hingga terang.

2. Cat Aluminium
 Jika dilihat dari namanya, bukan berarti cat aluminium hanya digunakan untuk pagar yang berbahan dasar aluminium. Akan tetapi, cat ini digunakan bagi Anda yang menginginkan warna keperak - perakan atau seperti stainless steel. Cat jenis ini hanya tersedia dalam satu warna.

3. Cat Epoxy
 Cat jenis ini sebenarnya memiliki kekuatan melindungi yang lebih baik dibandingkan dengan cat sintetik. Ini disebabkan oleh minyak sebagai bahan dasarnya diolah secara kimiawi sehingga labih stabil, misalnya jika terkena panas tidak menguap. Oleh karena proses pembuatannya tidak rumit dan kualitasnya lebih bagus dari cat sintetik maka harganya pun lebih mahal.

4. Cat Duco


Cat jenis duco sering digunakan untuk mengecat mobil atau motor. Oleh karena sifatnya yang amat halus, aplikasi cat duco ini menggunakan alat penyemprot bertekanan tinggi. Selain itu, penggunaan cat ini agak boros karena pelapisannya harus dilakukan berkali - kali. Menggunakan cat ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.

5. Cat Efek

 Penggunaan cat efek saat ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat perkotaan. Cat jenis ini mampu memberikan tampilan yang berbeda. Hasil pengaplikasian dari cat ini menghasilkan berbagai efek seperti terkstur granit, kesan antik, retak - retak, bahkan besi tempa.

Sumber: Buku Pagar Untuk Rumah Tinggal

Senin, 25 Januari 2016

Etika Profesi dan Kode Etik Kerja Bagi Seorang Arsitek

Tahukah kamu apa yang disebut dengan kata profesi? Profesi adalah suatu pekerjaan yang didasarkan kepada suatu latihan yang khusus dan matang sehingga dapat memberikan layanan kepada publik. Sementara itu makna dari kata berprofesi adalah bukan lebih dari sekadar bekerja saja, melainkan memberikan pelayanan kepada publik dengan sepenuh hati yang bersumber pada diri manusia itu sendiri yang kemudian dimanifestasikan dalam bentuk panggilan hati nurani.
Akhirnya, profesi tersebut memiliki arti yang baku, yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan ciri-ciri suatu pengakuan di depan umum mengenai keahlian, keilmuan, dan kepakaran yang ditawarkan sebagai jasa yang menyangkut kepentingan orang lain.


Proses dari menyatakan diri tersebut tidak dapat berlangsung begitu saja, tetapi membutuhkan suatu tahapan yang panjang. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah praktik dan pengalaman yang nyata hingga akhirnya ada seseorang yang mengakui bahwa kamu adalah seorang "ahli".

Kebanyakan masalah yang biasa terjadi pada semua orang adalah bagaimana caranya dapat menghayati bahwa profesi tersebut merupakan panggilan dari nurani dan tidak keluar dari konteksnya tersebut. Hal itulah yang terkadang justru akan membuat orang-orang tersebut menjadi orang-orang yang terjebak pada kondisi yang tidak seharusnya dilakukannya.

Sebagai seorang arsitek sebaiknya kamu memiliki kode etik dan etika yang harus dimiliki dalam menjalankan setiap profesinya, seperti :
- Responsibility, tanggung jawab moral.
- Liability, tanggung jawab pada ikatan janji.
- Accountability, tanggung jawab pada kontrak perjanjian.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah profesi harus mencakup beberapa hal diantaranya disebutkan di bawah ini :
- Adanya suatu keahlian yang dapat membuat kamu merasa pantas untuk dipanggil seorang "ahli".
- Adanya sebuah tanggung jawab, tanggung jawab selayaknya dimiliki dan dilakukan tidak hanya bagi kamu yang memiliki pekerjaan sebagai seorang arsitek tetapi juga bagi kamu yang berprofesi lain. Disebabkan tanggung jawab tersebut menjadi landasan awal apakah seseorang pantas mendapatkan gelar profesional. Dalam hal ini gelar arsitek profesional.

Perlu juga kamu ketahui profesi tersebut memiliki yang tujuan tidak boleh lepas dari alur yang semestinya seperti dapat memberikan karya terbaik yang dapat kamu hasilkan kepada masyarakat. Selain itu, kamu juga dapat memberikan sebuah perlindungan yang sepenuhnya kepada masyarakat yang meminta jasamu.


Sementara kaidah dari profesi itu sendiri adalah ketika kamu mencari nafkah dengan memberikan keahlian kepada masyarakat yang membutuhkan jasamu dan kamu dapat melakukannya dengan cara yang tepat. Penting pula dalam kaidah ini selayaknya kamu tidak menjadi orang yang egois dan menggunakan kewenangan tanpa memikirkan orang lain sehingga dapat merugikan orang lain. Inilah hal yang akan membuat kamu pantas disebut seorang yang profesional atau tidak.

Sementara arti dari profesional adalah seseorang yang berkarakteristik seperti berikut ini :
- Memiliki sifat mandiri.
- Bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
- Berorientasi pada pelayanan yang baik terhadap masyarakat.
- Memiliki keahlian khusus yang berlatar pada pendidikan yang khusus pula dan matang.
- Terus-menerus dapat mengembangkan keahlian dan kemampuannya tersebut tanpa cepat merasa puas.
- Bekerja dengan tertib, disiplin, bertanggung jawab dalam setiap masalah yang mungkin akan terjadi.

Sumber: Buku Step by Step Jadi Arsitek

Tips Mendirikan Perusahaan Kontraktor



A. Bentuk Comanditer Venotschap (CV)

1. Mengurus akte pendirian di notaris setempat dengan syarat bukti pembayanan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tempat perusahaan itu beralamat dan berkantor nantinya.

2. Mengurus surat SITU, SIUP, TDP, FISKAL dan SURAT PEMERIKSAAN ALAT PROTEKSI / PEMADAM KEBAKARAN di pemerintahan setempat (Kantor Walikota atau Bupati).
Syarat - syarat: Fotokopi akte notaris, pas foto, dan cap perusahaan.

3. Mengurus NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan di Direktorat Pajak setempat.
Syarat - syarat: Fotokopi berkas di atas.

4. Mengurus PKP (Pengusaha Kena Pajak) di Direktorat Pajak setempat.

Apabila perusahaan kontraktor tersebut melayani jasa pemborongan maka harus mengurus SKT (Surat Keterangan Tenaga Teknis) dan SBU (Surat Badan Usaha) ke LPJK atau asosiasi profesi yang telah diakui oleh LPJK, seperti lAl-Ikatan Arsitek lndonesia (khusus teknik arsitektur), HAKI-Himpunan Ahli Konstnuksi lndonesia (khusus teknik sipil), dan ATAKI-Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi lndonesia (bisa teknik arsitektur, teknik sipil, teknik lainnya, dan Sekolah Kejuruan Teknik).


B. Bentuk Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan penjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini, serta peraturan pelaksanaan nya.

Pendirian perseroan pada prinsipnya didasarkan atas suatu perjanjian, sehingga terdapat lebih dari satu pemegang saham. Tata caranya sebagai berikut :

1. Akta Pendirian dibuat dihadapan Notaris dan memuat Anggaran Dasar perseroan.

2. Mengurus permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

3. Mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam UU No. 3 tahun 1983 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

4. Pada akhirnya perseroan yeng sudah didaftarkan kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik lndonesia.

Persyaratan kelengkapan pendirian perseroan sebagai berikut :

- Fotokopi akte pendirian yang telah diketahui oleh Departemen Kehakiman dan HAM.
- Fotokopi akte perubahan pendirian perseroan.
- Fotokopi pengesahan sebagai badan hukum.
- KTP dan paspor milik direktur utama atau penanggung jawab.
- Fotokopi izin usaha atau surat keterangan.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sumber: Buku Pintar Membangun Rumah

Mengenal Profesi Kontraktor

Secara umum kontraktor bisa didefinisikan sebagai orang yang proses kerjanya terikat oleh kontrak. Tentu saja pekerjaan ini disesuaikan dengan tenggat waktu yang telah disepakati antara dua belah pihak, mulai dari perencanaan, pengerjaan hingga penyelesaian.


Kontraktor sebaiknya memiliki persyaratan dasar teknis dalam mendirikan bangunan. Namun, dalam kenyataannya, tidak sedikit kontraktor yang tidak memiliki dasar pendidikan teknik. lni bukan berarti mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pengalaman kerja akan sangat berpengaruh ketika ada di lapangan.

Ada banyak keuntungan jika seorang kontraktor memiliki pendidikan dasar teknik. Baik itu teknik arsitektur, sipil, lanskap, maupun desain interior. Manfaatnya antara lain sebagai berikut.

1 . Mereka yang berpendidikan dasar Arsitektur akan memiliki keuntungan seperti berikut:
a. Mengetahui tata letak dan kebutuhan ruangan dalam sebuah rumah.
b. Pengaturan tata cahaya alami (diperlukan ketika ruangan tidak harus menggunakan listrik saat siang hari).
c. Pengaturan sirkulasi keluar-masuknya udara ke ruangan.
d. Mengetahui daerah mana saia yang harus diberi penghijauan.

2. Mereka yang berpendidikan dasar teknik sipil akan memiliki keuntungan tentang perencanaan konstruksi:
a. Fondasi.
b. Tiang.
c. Tangga untuk rurnah bertingkat.
d. Balok dan pelat beton lantai atas.
e. Balok atap.
f. Atap.

3. Mereka yang berpendidikan dasar ilmu lanskap akan memiliki keuntungan dengan memiliki pengetahuan tentang:
a. Pengaturan jenis tanaman yang cocok.
b. Tata letak tanaman hias atau tumbuhan.
c. Penataan elemen batu hias untuk memperindah suasana taman.

Kontraktor bekerja dengan tahapan-tahapan tertentu, yaitu saat sebelum pembangunan, pembangunan berlangsung, dan sesudah pembangunan selesai. Ketaatan kontraktor terhadap jadwal tahapan - tahapan kerja ini akan mengakibatkan mutu dan hasil kerja maksimal. Owner pun akan terpuaskan sehingga akan memberikan rekomendasi yang baik untuk Anda.

Membangun hunian yang berdiri dengan kokoh, indah, dan sesuai dengan keinginan owner adalah harapan semua kontraktor. Agar hal tersebut dapat diwujudkan, kontraktor harus merencanakan pembangunan dengan baik. Kontraktor berkewajiban nemberitahukan informasi-informasi tentang pembangunan kepada pemilik rumah agar tidak terjadi kesalah pahaman pada proses kerja di lapangan. lnformasi yang diberikan lebih baik disertai gambar-gambar yang mendukung penjelasan.

Sumber: Buku Pintar Membangun Rumah

Minggu, 24 Januari 2016

Pengelompokan Alat Berat (Alat Pemancang Tiang)

Pengelompokan Alat Berat (Alat Pemancang Tiang)
1.Drop Hammer
Merupakan alat pemancang tiang yang cara kerjanya adalah pertama-tama palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu di atas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang. Untuk menghindari tiang menjadi rusak akibat tumbukan, biasanya pada kepala tiang dipasangkan semacam topi atau cap sebagai penahan energi (shock absorber).

2. Diesel Hammer (Pemancang Diesel)
Alat ini lebih sederhana dibandingkan hammer lainnya. Diesel hammer memiliki fungsi untuk memancangkan tiang pondasi. Alat ini mudah digunakan di daerah terpencil dan ekonomis dalam pemakaiannya dan perawatannya. Namun sangat sulit digunakan pada tanah yang lunak.

3. Hydraulic Hammer (Pemancang Hidrolis)
Alat ini digunakan untuk memancangkan pondasi tiang baja H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Cara kerjanya didasarkan pada perbedaan tekanan pada cairan hidrolisnya.

4. Vibratory Pile Driver (Pemancangan Dengan Getaran)
Alat ini digunakan untuk memancangkan pondasi yang dibangun pada daerah yang tanahnya lembab.

Prinsip Perancangan Arsitektur (Penting !)

Dalam arsitektur dikenal beberapa prinsip perancangan yang dapat memberikan nilai lebih produk arsitektur, di antaranya :

1. Prinsip Kegunaan (Utilitas)

 Bangunan dapat menampung lebih dari sekedar fungsi (fisik) dengan baik.
Pengertian diperluas lagi menyangkut kualitas ruang dan kualitas hidup.
 Misal rumah tinggal memberikan ketentraman dan kebetahan bagi penghuni, bangunan peribadatan memberikan kekhusukan, toko/restoran memberi kesan mengundang, laku, dan banyak pengunjung, dan bangunan dituntut untuk menampung kecenderungan pergantian/perkembangan fungsi di masa depan.

2. Prinsip kekokohan (Firmitas)

 Merujuk pada kondisi atau persyaratan arsitektur bangunan yang kedua dari Vitruvius, yaitu firmitas atau kekokohan. Bangunan harus benar secara teknis struktur, konstruksi, teknologi, bahan, dan manajemen pembangunan.







3. Prinsip keindahan (Venustas)

 Bangunan dirancang menggunakan estetika visual: komposisi, harmoni, sekuen, hirarki, proposisi, dsb. Pengertian diperluas menjadi suasana, karakter, kepantasan visual, komunikasi, dsb. Pengertian diperluas lagi menjadi estetika non-visual: estetika audial/akustik, tektonik, heptik(rabaan)






4. Prinsip Keselamatan (Safety)

Hasil gambar untuk sprinkler and smoke detector Bangunan tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar, menimbulkan asap berbahaya, dll. Bangunan memiliki saran penyelamatan dari kemungkinan bahaya (kebakaran) berupa fasilitas : Statis (tangga kebakaran, alarm, pintu darurat, dsb), Dinamis (hidran, sprinkler, pemadan kebakaran portable, dsb)



5. Prinsip Kesehatan (Healty)


 Bangunan tidak memiliki komponen bangunan yang mengandung unsur berbahaya bagi kesehatan penghuni dan tetangga. Bangunan tidak memiliki kualitas ruangan yang dapat membuat penghuni sakit.






 
6. Prinsip Aksebilitas (Universally Design)

 Bangunan memiliki sarana yang memudahkan bagi pengunjung dengan kebutuhan (kemampuan) khusus (difable: differently able), termasuk juga: orang lanjut usia (lansia), wanita hamil, pengguna kursi roda.







7. Prinsip Berkelanjutan Secara Lingkungan (Environmentally Sustainable)

 Bangunan menghemat pemakaian energi yang tak terbarukan (energi fosil). Bangunan tidak merusak pelestarian lingkungan. Bangunan mempertahankan (tidak menghabiskan/menghilangkan/menurunkan) kualtias sumber daya alam yang tak terbarukan, yang diperlukan oleh masyarakat sekitar dan untuk generasi mendatang.


8. Prinsip Berkelanjutan Secara Ekonomi (Economically Viable)


 Perawatan dan pengelolaan bangunan tidak membebani pemiliki, pengguna bangunan masa sekarang dan di masa mendatang secara ekonomi. Pembangunan menguntungkan tetangga bangunan/lingkungan secara ekonomis, melibatkan kegiatan ekonomi warga.

9. Prinsip Berkelanjutan Secara Sosial (Socially Acceptable)

 Bangunan tidak menimbulkan potensi konflik sosial, pada masa kini maupun masa mendatang. Bangunan membantu menjaga kerukunan sosial antar warga yang berbeda latar belakang. Bangunan menyediakan fasilitas sosial/fasilitas umum yang dapat digunakan bersama oleh warga yang berbeda latar belakang.





Sumber: Buku Prinsip Perancangan Arsitektur.

Arsitek Terbaik Indonesia

Indonesia memiliki tokoh - tokoh arsitektur terbaik didalam nya yang mampu bersaing dengan arsitek di luar negeri. Lalu siapa saja kah arsitek terbaik Indonesia itu, beberapa diantara nya adalah :

1. Y.B Mangunwijaya Pr


Arsitek satu ini menempati posisi puncak karena sumbangannya tidak hanya terbatas pada arsitektur namun juga meresap ke dalam ingatan dan jiwa kita. Dalam bidang arsitektur sendiri lulusan Teknik Arsitektur ITB tahun 1959 dan Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman tahun 1966, ini dijuluki sebagai bapak arsitektur modern Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Bentara Budaya Jakarta, berbagai gereja dan kawasan pemukiman Kali Code.

2. Fredrich S Silaban


Siapa yang tidak kenal Monumen Nasional, Gelora Senayan dan tentunya yang paling membanggakan adalah Mesjid Istiqlal. Bangunan masjid terbesar di Asia Tenggara itu dirancang olehnya melalui sayembara dan karyanya itu menjadi monumen toleransi di Indonesia. Mengapa ? Karena masjid terbesar di Asia Tenggara itu dirancang oleh seorang kristen.
Fredrich S Silaban menyelesaikan pendidikan formal di H.I.S. Narumonda, Tapanuli pada tahun 1927, Koningen Wilhelmina School (K.W.S) di Jakarta pada tahun 1931, dan Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda pada tahun 1950.

3. Achmad Noeman


Achmad Noeman terkenal sebagai Maestro Arsitektur Masjid Indonesia. Diantara karya nya seperti Masjid Salman ITB, Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki, Masjid At-Tin Jakarta, Masjid Islamic Center Jakarta, Masjid Soeharto di Bosnia dan Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan. Ia meneruskan pendidikannya di Universitas Indonesia, atau sekarang yang kita sebut Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga merupakan salah satu pendiri IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).

4. Ir. Ciputra

Arsitek satu ini dikenal bukan karena karya - karyanya tapi karena kesuksesan usahanya, pandangan hidupnya dan sumbangannya untuk kemajuan kewirausahaan Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan arsiteknya tahun 1960 di ITB. Ia bersama group nya telah menghasilkan dua kawasan perumahan paling ikonik di Indonesia yaitu Pondok Indah dan Bumi Serpong Damai, ia pun mendirikan perusahaannya sendiri di bawah naungan Ciputra Group dan menghasilkan berbagai macam proyek properti lainnya.

5. Soejodi Wijroatmodjo
Ia merupakan seorang arsitek berbakat yang memenangkan sayembara untuk desain gedung MPR/DPR yang sangat ikonik itu. Ia merupakan arsitek lulusan ITB dan melanjutkan pendidikan arsitek melalui beasiswa di Francis di Ecole Superieure National des Beaux Arts, Paris dan Hoogeschool, Delft, Belanda. Karya - karya nya yang lain adalah Gedung Sekretariat ASEAN, Gedung Kedubes Francis di Jakarta, Gedung konsultat Indonesia di Beograd, Gedung KBRI di Kuala Lumpur, dan Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur.

Alat Gambar Bangunan


Untuk meyampaikan hasil dari pemikiran atau ide yang telah dipikirkan oleh arsitek ataupun designer. Hasil permikiran tersebut harus dituangkan dalam bentuk gambar. Sebelum menggambar kita pasti memerlukan alat - alat gambar terlebih dahulu. Adapun alat - alat gambar yang diperlukan untuk seorang arsitek (perancang) atau designer adalah :

1. Pensil
Alat gambar yang paling sering digunakan adalah pensil. Keunggulan jenis pensil adalah kemudahan untuk dihapus jika terjadi kesalahan menggambar. Secara umum pensil dibedakan menjadi 2, yaitu :

- Pensil Biasa
Pensil biasa memiliki keberagaman kekerasan, mulai dari yang paling keras (seri-H) hingga yang paling lunak (seri-B). Semakin besar nomor seri, semakin keras (seri-H) atau sebaliknya semakin lunak (seri-B). Tingkat paling keras untuk jenis pensil biasa adalah seri 9H dan paling lunak adalah seri 6B.

- Pensil Mekanik
Pensil mekanik memiliki isi pensil berdiameter kecil tidak perlu diruncingkan (diserut). Ukuran pensil (diameter) untuk jenis pensil mekanik adalah 0,3/0,35 mm; 0,5mm; 0,7mm; dan 0,9 mm.
2. Pena
Pena yang dipakai untuk menggambar pada kertas gambar dapat dipergunakan dengan cara tangan bebas (free hand) maupun gambar teknik yang menggunakan penggaris. Jenis pena yang menggunakan tinta adalah Rapido. Ukuran rapido bervariasi dari 0,1 mm - 2,0 mm, yang biasa disebut mata rapido.

3. Penggaris
Penggaris ini membantu membuat gambar dapat menghasilkan suatu garis dengan ukuran tertentu serta garis yang lurus. Jenis penggaris beragam, baik bentuk maupun besar/panjangnya. Penggaris panjang siku yang berfungsi sebagai alat bantu kesejajaran yang disebut penggaris T.
4. Penghapus
Jenis penghapus dibedakan untuk penghapus pensil dan penghapus tinta. Untuk menghapus pensil, digunakan penghapus pensil, sedangkan untuk menghapus tinta, digunakan penghapus tinta dan penghapus pensil.
5. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar garis melingkar.
6. Cat Air (Water Color)
Sesuai dengan namanya cat air, penggunaan air menjadi sangat dominan dalam menghasilkan gambar dengan teknik warna yang baik. Untuk itu, diperlukan keterampilan khusus untuk dapat menggunakan cat air dengan baik.
7. Cat Poster (Poster Color)
Teknik mewarnai dengan cat poster berbeda dengan cat air. Diperlukan latihan yang cukup untuk dapat menggunakan cat poster ini dengan baik.
8. Kuas dan Wadah Cat
Kuas cat air/poster dipakai untuk menggoreskan/melukiskan cat warna ke dalam kertas gambar. Seperti halnya rapido, kuas cat juga terdiri dari beberapa jenis dan ukuran. Penggunaannya disesuaikan dengan luasan bidang gambar yang akan diwarnai.

9. Penggaris Mal.
Penggaris mal digunakan untuk membuat garis yang tidak lurus, melainkan garis melengkung. Penggaris mal untuk gambar ini juga beragam bentuk dan macamnya, dan ada juga yang berupa mal untuk furniture atau bentuk - bentuk baku seperti, lingkaran, bujursangkar, dan bentuk lainnya.


Alat Pelindung Diri (APD) Engineer

Sebagai seorang engineer kita tidak akan selalu bekerja di dalam ruangan, ada saat nya kita harus ke lapangan untuk memantau perkembangan proyek yang kita kerjakan. Saat berada di lapangan kita harus menaati aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah berlaku, salah satu nya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Pelindung diri berfungsi untuk melindungi diri agar tidak mengalami cedera akibat kerja. Pelindung badan yang harus digunakan pada pekejaan kontruksi adalah sebagai berikut :

1. Helm (Safety Helmet)
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda jatuh yang bisa mengenai kepala baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu helm harus dipilih yang baik mutunya.


2. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata dari partikel - partikel kecil seperti debu, radiasi, atau sinar yang meyilaukan.
3. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja yang memiliki kualitas udara yang buruk misal debu semen atau unsur kimia.
4. Sabuk Keselamatan (Safety Belt)
Berfungsi sebagai mencegah kita agar tidak terjatuh saat bekerja di tempat yang tinggi nya lebih dari 2 meter.

5. Sarung Tangan (Kain, Kulit, atau Karet)
Untuk melindungi tangan dari cidera yang berasal benda - benda tajam, goresan, bahan - bahan kimia, benda panas/dingin, ataupun kontak arus listrik.
6. Sepatu (Safety Shoes)
Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda tajam, berat, panas,  cairan kimia, dan sebagainya.